Polisi Cantik Pemberani

Marisol Valles Garcia, menjadi kepala polisi termuda. Di usianya yang baru menginjak 20 tahun, mahasiswi ini resmi dilantik menjadi kepala polisi di suatu kota kecil di negara bagian Chihuahua, Meksiko.

Keinginan Garcia menjadi polisi dilatarbelakangi karena dia sudah lelah dirundung ketakutan dari teror para kriminal yang berkeliaran di kotanya, Praxedis G. Guerrero, sebuah kota berpenduduk tidak sampai sembilan ribu jiwa. Praxedis kondang sebagai wilayah kekuasaan para mafia.

Kota Praxedis ini sering menjadi arena pertempuran dua kartel obat bius, Juarez dan Sinaloa. Mereka telah membunuh pejabat polisi dan walikota sebelumnya. Namun, Garcia memberanikan diri menduduki posisi  itu.
Sebagai Kepala Polisi, Valles membawahi 12 personel polisi. Langkah pertama Garcia memerintahkan mereka pergi mengecek rumah-rumah dan mencari elemen kriminal yang pekan lalu membunuh delapan orang. Garcia menjadi kepala polisi di Kota Praxedis.

Marisol Valles Garcia akhirnya dibebastugaskan dari jabatan kepala polisi di sebuah kawasan dengan tingkat kriminal tinggi di Meksiko. Ia diduga mencari perlindungan ke Amerika Serikat menyusul teror pembunuhan yang dihadapi.

Valles Garcia baru memegang jabatan itu sejak akhir Oktober. Ia menjadi kepala polisi termuda membawahi 12 personel polisi.
Ia nekat menerima jabatan berbahaya itu lantaran lelah dirundung ketakutan akibat teror para kriminal berkeliaran di kotanya. Tapi kini, ia seolah menyerah demi putranya yang masih delapan bulan. Berikut beberapa karakter melekat di sosok wanita cantik itu, seperti dikutip Aol.com: 
1. Ibu dan MahasiswaValles Garcia merupakan seorang ibu rumah tangga yang masih berstatus sebagai mahasiswa kriminologi. Sebelum menghilang, ia mengatakan bahwa harus pergi untuk merawat buah hatinya yang masih berusia delapan bulan.

2. Wanita pemberaniSurat kabar Spanyol, El Pais, memberi julukan 'wanita pemberani asal Meksiko' saat Valles Garcia menerima jabatan sebagai kepala kepolisian di salah satu daerah berbahaya di Meksiko. Sejumlah media internasional memuji sikap tegasnya memerangi kejahatan kota.

3. Menguasai kota berbahayaIa tak takut menerima jabatan kepala polisi di Praxedis G Guerrero, yang merupakan salah satu wilayah berjulukan 'Segitiga Kematian', selain Ciudad Juarez dan Guadalupe. Itu artinya ia akan berhadapan dengan dua kartel obat bius kelas kakap Juarez dan Sinaloa.

Berperang melawan Juarez dan Sinaloa jelas penuh risiko. Dua kartel obat bius ini diduga mendalangi pembunuhan sejumlah pejabat polisi dan walikota yang berkuasa. Tak heran bila tidak ada warga yang mau menjadi pemimpin aparat keamanan di kota yang dikendalikan para gengster itu.

4. Tak peduli umurDi usia masih 20 tahun, Valles Garcia percaya diri memegang tampuk pimpinan sebagai kepala polisi. Ia tak peduli harus memimpin sejumlah pejabat yang lebih senior. "Umur tidak masalah, yang penting adalah kepercayaan Anda dan bagaimana saya bisa mewujudkan mimpi menciptakan kota yang aman," katanya sesaat usai pelantikan.